Pages

Senin, 25 Maret 2013

Cara Mensetting Sound System

Ada dua macam koneksi dalam sistem audio : BALANCED dan UNBALANCED. Koneksi BAL adalah koneksi dengan tiga jalur konduktor/kabel yaitu : positif – negatif - ground. Adapun koneksi UNBAL adalah koneksi dengan hanya 2 jalur kabel : positif dan negatif (bila ada jalur ketiga, maka biasanya jalur ketiga digabungkan dengan jalur negatif).
Koneksi UNBAL memiliki resiko noise karena rentan terhadap gangguan/interferensi dari perlengkapan listrik (seperti lighting, dsb.) atau stasiun pemancar. Noise ini terjadi karena gelombang interferensi alat listrik lain tersebut menembus kabel kita dan ikut terbawa ke perlengkapan sound kita. Resiko interferensi ini menjadi semakin besar seiring dengan semakin panjangnya kabel.
Untuk mengatasi hal ini, maka sebaiknya kita menggunakan koneksi BAL. Dalam koneksi BAL, sinyal dikirim melalui 2 buah jalur kabel. Salah satu jalur kabel akan membalik sinyal yang berangkat sehingga sinyal tersebut Out-Phase / Cancelling dengan sinyal di jalur kabel yang satunya lagi. Karena dilindungi dengan kulit kabel, maka pembalikan ini tidak akan membawa efek Cancellation. Di ujung lainnya, sinyal terbalik tadi akan kembali dibalik sehingga kita kembali mendapatkan sinyal In-Phase seperti sediakala.
Keuntungan dari pembalikan ini adalah : semua sinyal interferensi yang masuk sepanjang kabel akan saling meniadakan (Cancellation / Out-Phase) pada saat tiba di ujung akhir kabel. Sungguh sebuah cara yang cerdik untuk menghindari interferensi sinyal audio - JS.

Teknik Setting EQ

Memang sulit men-setting EQ karena sangat tergantung selera, akustik ruangan, dan faktor-faktor lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang baik, mulai dengan menetralkan semua EQ di posisi 0 atau flat, lalu besarkan seluruh volume 50%. Pastikan bahwa anda sudah puas dengan posisi speaker dan gain subwoofer.
Setelah itu, putar CD yang anda hafal soundnya, dan sesuaikan tiap-tiap frekuensi band EQ satu-persatu. Jangan sekaligus beberapa band frekuensi ! Satu band saja dan dengarkan lagi. Selesaikan satu band tersebut sampai soundnya bisa diterima. Lalu lanjutkan ke band frekuensi lainnya.
Selama melakukan ini, bisa saja anda menyesuaikan band sebelumnya kembali karena bunyi sound masih berubah-ubah sepanjang penyesuaian. Memang langkah ini sangat memakan waktu, tetapi hasilnya sangat memuaskan

Setting EQ Pidato

Secara garis besar, frekuensi pidato dapat dibagi atas 3 area utama : fundamental, huruf hidup (vowel : a, i, u, e, o) dan huruf mati (konsonan).
Fundamental pidato ada di frekuensi 125-250 Hz. Disini kualitas suara terdapat. Kita dapat mengenali suara si pembicara di frekuensi ini.
Huruf hidup muncul di frekuensi 350 Hz – 2 kHz. Huruf mati muncul di 1,5 – 4 kHz.
60 % energi suara muncul di frekuensi 63 - 500 Hz dengan hanya 5 % tingkat kejelasan suara. Sementara itu area 500 Hz – 1 kHz menampilkan 35 % kejelasan suara. Dan akhirnya area 1 – 8 kHz menghasilkan 60 % kejelasan suara.
Terlalu banyak boost di antara 1 – 4 kHz dapat menyebabkan pendengar lelah. Tetapi vokal dapat dibuat menonjol dengan boost di 3 kHz. Terlalu banyak boost di area 5 -16 kHz dapat menyebabkan sibilance (desis ‘ssss’)

Kabel speaker vs kabel instrumen


Kabel untuk speaker tidak baik digunakan sebagai kabel instrumen. Begitu pula sebaliknya. Karena kabel instrumen hanya mampu membawa sedikit tenaga (low power) dan ber-hambatan tinggi (high impedance / High Z). Sedangkan kabel speaker sebaliknya : high power dan hambatan rendah (low Z).
Bila anda menggunakan kabel instrumen sebagai kabel speaker, mungkin anda akan baik-baik saja di sinyal rendah. Pada sinyal tinggi, anda akan mengalami berbagai masalah dalam bentuk ampli mengalami panas berlebihan, speaker berbunyi distorsi (peak), atau kabel hangus.
Bila kita menggunakan kabel speaker untuk instrumen, maka bisa jadi anda akan mengalami noise karena induksi dari perlengkapan listrik di sekeliling (lighting, dan sebagainya). Mengapa demikian ? Karena kabel speaker hanya memiliki pelindung luar yang tipis, sedangkan isi kabel  dalamnya besar dan tebal. Induksi mudah masuk dan terbawa oleh kabel hingga berbunyi di speaker kita

Tipe-tipe Reverb


Ada beberapa tipe program reverb. Mari kita lihat lebih detail :
Tipe ROOM : reverb tipe ini adalah simulasi suara yang berbentuk ruangan. Simulasi suara ini mencerminkan ruangan yang lebih kecil dibandingkan tipe HALL.
Tipe HALL : tipe ini menghasilkan sound yang lebar, hangat, dan besar. Mencerminkan ruangan aula yang besar.
Tipe PLATE : tipe ini sangat sesuai untuk vokal. Pada jaman dahulu pembuatan reverb Plate dilakukan dengan cara mengirim sound ke sebuah plat metal yang akan memantulkannya kembali bolak balik. Suara vibrasi pantulan ini kemudian direkam kembali menjadi audio signal. Reverb ini bersifat cerah (bright) dan jernih (clean) sehingga cocok untuk vokal.
Tipe CHAMBER : dahulu kala, semua studio memiliki ruang pantul (echo chamber). Suara dikirimkan ke ruang pantul ini, kemudian direkam kembali. Suara pantulan inilah yang dinamakan reverb Chamber

Setting compressor



Compressor adalah sebuah alat yang sangat berguna. Di live music, kompresor diguanakan untuk membatasi peak sinyal. Kompresor dapat meningkatkan dan membumbui suara, tetapi bila di set terlalu tinggi akan merusak suara. Ingat hal ini : Hanya gunakan kompresor bila dibutuhkan, jangan meng-kompres hanya karena kita memiliki kompresor yang bagus !
Berikut adalah beberapa tips tuntunan dalam menggunakan kompresor. Tidak setiap kasus cocok dengan tips ini, tetapi tips ini patut dicoba sebagai bahan dasar untuk melakukan perbaikan lebih jauh.
Kick Drum - ratio 8:1, attack di bawah 2ms, reduksi maksimum 10dB.
Snare Drum – ratio 3:1, auto attack release, threshold -10dB. Bila menginginkan suara yang dalam, gunakan ratio antara 4:1 - 6:1, attack 5-10ms, release sekitar 150ms, reduksi maksimum 10dB.
Elektrik Gitar – ada 3 ide yang patut dicoba : Ratio antara 3:1 – 5:1 dengan auto attack release dan reduksi 8-10dB. Ratio antara 4:1 - 10:1 dengan attack 10-50ms dan release 0,4 detik. Untuk menghasilkan sound yang kuat, coba ratio lebih tinggi dan release lebih cepat
Bass - ratio antara 4:1 - 8:1, attack 50ms, release time 0,4 seconds, reduksi 6-10dB.
Vokal – ratio antara 4:1 - 8:1, attack yang cepat, release 0,5 detik, reduksi 4-6dB.
Jangan terlalu gila-gilaan meng-kompres vokal

Minggu, 17 Februari 2013

TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 1 SIDOARJO

TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 1 SIDOARJO

 
Tujuan Program Keahlian Teknik Audio Video Tujuan Program Keahlian Teknik Audio Video secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian Teknik  Teknik Audio Video adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:

Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini  adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Keahlian Teknik Audio Video . Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik  Audio Video  dapat digambarkan sebagai berikut :
1.           Menguasai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2.           Menguasai Teori Dasar Elektronika
3.           Menggunakan Alat / Instrument Bantu untuk Pengukuran / Pengujian
4.           Membaca dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika
5.           Keterampilan Dasar Perbengkelas
6.           Memperbaiki atau Reparasi Power Suplay Kecil (Adaptor Dinding)
7.           Menguasai Dasar Elektronika Terapan
8.           Mengoperasikan Peralatan Audio Video
9.           Menguasai Elektro Digital Dan Komputer
10.        Merawat Peralatan Audio Video
11.        Menginstalasi Sistem Audio Video
12.        Memperbaiki / Reparasi Power Suplay pada Produk Elektronika
13.        Memperbaiki / Reparasi Amplifier / Sistem Penguat Suara / Radio / Sensor
14.        Penerapan Dasar Pembangkit Tenaga Surya Transduser / Sensor
15.        Penerapan Sistem Audio Video dan Alat Komunikasi
16.        Penerapan Dasar Teknik MikroProsessor dan Pengolahan data Elektronik




1.           Moh. Anas, SPd, S.ST
2.           Agus Harijono,ST
3.           Drs. Abdul Choji
4.           Didik Winarno, SPd
5.           Drs. H. Sudarto
6.           Didik Marsudi Yuwono, SPd






SMK NEGERI 1 SIDOARJO

smkn 1 sidoarjo


 



. Di dalam situs ini kami mencoba menyajikan beragam informasi yang sangat bermanfaat untuk anda jadikan sebagai jendela pengetahuan dan wawasan, agar anda tidak ragu dalam memilih kami mendidik putra dan putri anda.
SMK Negeri 1 Sidoarjo didirikan pada tahun 1975 yang pada awalnya berasal dari STM Sidoarjo ( Swasta ), yang berlokasi di Jalan Jenggolo No. 1 Sidoarjo dengan membuka 2 jurusan yaitu Teknik Mesin Produksi dan Bangunan Gedung.
Kemudian Pada tahun 2000 menjadi SMK negeri 1 Sidoarjo yang berlokasi di Jalan Monginsidi tepatnya di Desa Sidoklumpuk Kecamatan Sidoarjo dengan nomor telepon 0318965636. Seiring dengan tuntutan dunia usaha / industri dan juga kurikulum yang ada maka pada awal tahun 1999 menambahkan 5 Program Keahlian lagi sehingga menjadi 7 program keahlian.
Ketujuh Program Keahlian tersebut antara lain :
SMK N 1 Sidoarjo
  1. Teknik Konstruksi Bangunan (TKB)
  2. Teknik Gambar Bangunan (TGB)
  3. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik (TPTL)
  4. Teknik Audio Video (TAV)
  5. Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU)
  6. Teknik Pemesinan (TPM)
  7. Teknik mekanik Otomotif (TMO)

Itulah tadi sekilas tentang SMK negeri 1 Sidoarjo, semoga situs ini bermanfaat sebagai sumber informasi yang valid, dan kami sampaikan terima kasih atas kunjungan anda ke situs ini.

http://smkn-1-sidoarjo.blogspot.com/Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Kepala SMK Negeri 1 Sidoarjo

Selasa, 12 Februari 2013

Prinsip kerja VCD Player

Prinsip Kerja dan Gambar Blok VCD Player
a. Pengertian VCD Player
VCD Player adalah sebuah perangkat elektronika yang mampu mengubah atau mengkonversikan data yang disimpan dalam alat penyimpanan (CD,DVD,Flashdisk) menjadi output yang berupa sinyal Audio dan Video.
b. Alur Sistem Kerja secara Keseluruhan
Blok diagramnya terdiri dari blok pembacaan data dan blok pemrosesan data dan tentunya dikendalikan oleh blok mikrokontroler dan semuanya baru bisa bekerja kalau ada blok power supply.

Juga, agar mudah dilihat, akan ada display baik di panel maupun di layar TV, mengenai kondisi, fungsi dan informasi lainnya, serta dilengkapi dengan remote control agar mudah dikendalikan dari jarak jauh.

Blok pembacaan data ini, sama, baik untuk CD Audio Player, VCD Player, MP3 Disk Player, CD-ROM komputer, maupun Play Station, terdiri dari suatu sistim mekanisme, terdiri dari laci disk yang bisa keluar masuk, mekanisme yang menurunkan optic block dan spindle motor / pemutar disk, saat laci akan keluar dan menaikkan optic block dan spindle motor, saat laci di dalam.
Setelah laci masuk, optic block dan spindle motor naik

Senin, 28 Januari 2013

Dasar-Dasar Sinyal Audio



A.    Mengenal Sifat Dasar Sinyal Audio
Audio diartikan sebagai suara atau reproduksi suara. Gelombang suara adalah gelombang yang dihasilkan dari sebuah benda yang bergetar. Gambarannya adalah senar gitar yang dipetik, gitar akan bergetar dan getaran ini merambat di udara, atau air, atau material lainnya. Satu-satunya tempat dimana suara tak dapat merambat adalah ruangan hampa udara. Gelombang suara ini memiliki lembah dan bukit, satu buah lembah dan bukit akan menghasilkan satu siklus atau periode. Siklus ini berlangsung berulang-ulang, yang membawa pada konsep frekuensi. Jelasnya, frekuensi adalah jumlah dari siklus yang terjadi dalam satu detik. Satuan dari frekuensi adalah Hertz atau disingkat Hz.
Telinga manusia dapat mendengar bunyi antara 20 Hz hingga 20 KHz (20.000Hz) sesuai batasan sinyal audio. Karena pada dasarnya sinyal audio adalah sinyal yang dapat diterima oleh telinga manusia. Angka 20 Hz sebagai frekuensi suara terendah yang dapat didengar, sedangkan 20 KHz merupakan frekuensi tertinggi yang dapat didengar.
Pemanfaatan sinyal audio memberikan lapangan kerja bidang produksi sinyal audio meliputi, perekaman, manipulasi sinyal dan reproduksi gelombang suara. Untuk memahami audio harus memiliki pemahaman dua hal yaitu :
1.      Gelombang suara : apa itu suara, bagaimana menghasilkan dan bagaimana mendengarkannya
2.      Peralatan suara : apa perbedaan komponen, bagaimana kerjanya, bagaimana memilih peralatan yang benar dan bagaimana menggunakannya dengan tepat.
Teori audio lebih sederhana dari pada teori video dan biasa dipahami jalur dasar sumber suara, peralatan suara untuk mendengar, ini semua dimulai dari pembuatan penginderaan. Sebagai catatan teknis secara fisik suara merupakan bentuk energi dikenal sebagai energi akustik.
Bidang pekerjaan audio luas, terdapat beberapa area kerja khusus seperti seorang yang memiliki hobi dibidang audio ataupun seorang pekerja professional bisa mendapatkan cakupan kejuruan yang ketat. Beberapa area kerja di bidang audio meliputi:
1.      Studio Sound Engineer
2.      Live Sound Engineer
3.      Musisi
4.      Produser musik
5.      DJ (Disc Jocky)
6.      Teknisi radio
7.      Perekam suara Film
8.     
Sound Engineer
9.      Editor Audio
10.  Post-Production Audio Creator

Beberapa pekerja professional lain memerlukan tingkatan kecakapan. Misal untuk operator kamera video harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang cakupan audio dan video yang dapat direkam dengan kualitas suara maupun gambar yang baik. Pembuat dokumen video profesional, penting untuk mengenali audio dalam film dan video. Sebagian besar kesalahan pekerja amatir adalah hanya berkonsentrasi pada gambar dan berasumsi bahwa sepanjang mikropon bekerja akan menghasilkan audio yang baik. Banyak pekerjaan produksi audio membutuhkan keterampilan pengaturan peralatan, apakah itu mixing, drum kit atau pembuatan efek tiruan suara. Sebelum mempelajari tugas khusus, yakinkan telah memiliki pemahaman prinsip-prinsip suara pada umumnya.
Sebelum mempelajari bagaimana peralatan suara bekerja, maka sangat penting untuk memahami bagaimana gelombang suara bekerja. Pengetahuan ini akan mendasari apapun yang dikerjakan dalam bidang audio.

B.   Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio
Memahami sifat dasar sinyal audio merupakan standar kompetensi (disingkat SK) yang ada pada program keahlian Teknik Audio Video. Namun, nama dari standar kompetensi ini beraneka ragam. Ada yang menyebutnya “Menjelaskan Dasar-dasar Sinyal Audio” dan lain sebagainya tergantung dari kurikulum sekolah masing-masing.
Sebagian besar sekolah menyajikan SK ini pada semester genap kegiatan belajar siswa atau lebih tepatnya semester dua saat siswa menduduki kelas X. SK memahami sifat dasar sinyal audio membahas secara luas hal-hal mengenai sifat audio seperti unsur-unsur gelombang audio, penguatan, satuan penguatannya, sifat-sifat gelombang audio hingga aplikasinya yang dibagi dalam beberapa kompetensi dasar. Beberapa kompetensi dasar tersebut di antaranya sebagai berikut.
1.      Memahami elemen gelombang, jenis-jenis dan interaksi gelombang
2.      Menjelaskan decibel
3.      Menjelaskan konversi besaran listrik pada mikrophon dan loudspeaker.
Setiap Kompetensi dasar dibagi menjadi beberapa indikator yang isinya dapat diubah oleh guru tetapi tetap memperhatikan standar isi agar informasi yang diterima siswa tidak kurang. Oleh karena itu bahan ajar ini dapat dijadikan pegangan  bagi siswa dalam mengikuti materi pelajaran SK memahami sifat dasar sinyal audio.